Gizi
buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun.
Status gizi balita secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara
berat badan menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan rujukan
(standar) yang telah ditetapkan. Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan
standar, anak disebut gizi baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi
kurang. Apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk Gizi buruk yang
disertai dengan tanda-tanda klinis disebut marasmus atau kwashiorkor.
a.
Marasmus
Gambaran penderita marasmus
terwakili dalam istilah ’tulang terbalut kulit’, jaringan lemak bawah kulit
(nyaris) lenyap, otot mengecil. Berat badan penderita marasmus biasanya hanya
sekitar 60% dari berat badan yang seharusnya (Arisman, 2004).
Depkes, 2007 menyatakan tanda-Tanda
penderita Marasmus :
- Tampak sangat kurus,
tinggal tulang terbungkus kulit
- Wajah
seperti orang tua
- Cengeng,
rewel
- Kulit
keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy
pant/pakai celana longgar)
- Perut
cekung
- Iga
gambang
- Sering
disertai: - penyakit infeksi
(umumnya kronis berulang)
- diare kronik atau konstipasi/susah buang air
b.
Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah kurang gizi
tingkat berat dengan gejala klinis dapat meliputi :
-
Edema, umumnya seluruh
tubuh, terutama pada punggung kaki (dorsum pedis)
- Wajah
membulat dan sembab
- Pandangan
mata sayu
-
Rambut tipis, kemerahan
seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok
- Perubahan
status mental, apatis, dan rewel
- Pembesaran
hati
-
Otot mengecil (hipotrofi),
lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk
-
Kelainan kulit berupa bercak
merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan
terkelupas (crazy pavement dermatosis)
-
Sering disertai : •
penyakit infeksi, umumnya akut, anemia dan diare
c.
Marasmus – Kwashiorkor
Bentuk kelainan ini merupakan gabungan antara marasmus
dan kwashiorkor. Gambaran klinis yang utama adalah kwashiorkor edema dengan
atau tanpa lesi kulit, pengecilan otot dan pengurangan lemak bawah kulit
seperti pada marasmus. Jika edema dapat hilang pada awa pengobatan, penampakan
penderita akan menyerupai marasmus. Gambaran marasmus dan kwashiorkor muncul
bersamaan dan didominasi oleh kekurangan protein yang parah (Arisman, 2008).
Penentuan
Gizi Buruk
a. Penentuan berdasarkan indikator Z-Score.
Menurut
Depkes dan WHO, 2008 kekurangan gizi adalah keadaan salah satu dari :
1. Berat badan kurang atau sangat kurang (di bawah -2 atau
-3 garis Z-Score BB/U)
2. Kurus atau sangat kurus (di bawah -2 atau -3 garis
Z-score BB/PB, BB/TB atau IMT/U)
3. Pendek atau sangat pendek (di bawah -2 atau -3 garis
Z-Score PB/U atau TB/U).
b. Penentuan Skor McLaren pada KKP berat
Tabel 5
: Skor McLaren
Sumber
: Marie VK dan LK mahan, 1984 dalam Arisman, 2008)
Penatalaksanaan
Nutrisi Gizi Buruk
Berdasarkan petunjuk teknis tata laksana gizi buruk,
2006, Cara penyelenggaraan terapi gizi yaitu
1. Melalui 3 fase yaitu stabilisasi, transisi dan rehabilitasi
2. Kebutuhan energi 80-220 kkal/kgBB/hr
Fase
Stabilisasi : 80 – 100 kkal/kgBB/hr
Fase
Transisi : 100-150 kkal/kgBB/hr
Fase
Rehabilitasi: 150-220 kkal/kgBB/hr
3. Kebutuhan protein 1-6 gram/kgBB/hr
Fase
Stabilisasi : 1 – 1,5 gram/kgBB/hr
Fase Transisi : 2-3 gram/kgBB/hr
Fase
Rehabilitasi : 4 – 6 gram/KgBB/hr
4. Pemberian suplemen vitamin dan mineral khusus, bila tidak
ada diberikan makanan sumber mineral tertentu
5. Jumlah cairan 130-200 ml/kgBB/hr
Fase
Stabilisasi : 130 ml/kgBB/hr
Fase
Transisi : 150 ml/kgBB/hr
Fase
Rehabilitasi : 150-200 ml/kgBB/hr
bila edema berat (+++) cairan yang diberikan
harus 100 ml/kgBB/hr.
Kriteria
Edema
+ : Edema pada tangan dan kaki
++ : Edema pada tungkai dan lengan
+++ : Edema pada seluruh tubuh (wajah dan
perut).
6. Pemberian dapat peroral atau melalui pipa nasogastrik
7. Porsi kecil tapi sering
8. Makanan pada fase stabilisasi harus hipoosmolar, rendah
laktosa dan rendah serat.
9. ASI diteruskan sampai usia 2 tahun
10. Makanan padat diberikan pada fase rehabilitasi dan
berdasarkan berat badan yaitu BB < 7 kg diberi makanan bayi/lumat, BB
> 7kg diberi makanan anak/lunak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar