Senin, 09 April 2012

HIPERURISEMIA atau GOUT (ASAM URAT)


            Gout (Arthitis pirai) sebenarnya berbada dengan rematik. Perbedaannya rematik disebabkan karena peradangan pada sendi sehingga terjadi arthitis. Adapun gout disebabkan kelainan metabolisme yang dalam perkembangannya bermanifestasi terhadap peningkatan konsentrasi asam urat dalam serum. Akibat lebih lanjut dari meningkatnya asam urat adalah pembentukan tofi disekitar sekitar sendi dan kelainan ginjal yang meliputi glomerulus, tubulus, jaringan interstitial, pembuluh darah, serta pembentukan batu urat. Serangan pada penyakit gout bersifat rekurens yaitu kembalinya gejala setelah berkurangnya gejala penyakit untuk sementara waktu (Tehupeiory, 1987) (Diah Krisnatuti, 2001).
            Tanda-tanda khas dari penyakit gout adalah serangan mendadak pada sendi, terutama ibu jari kaki. Serangan pertama sangat sakit dan sering dimulai pada tengah malam. Sendi menjadi cepat bengkak, panas, dan kemerah-merahan. Bahkan dengan sentuhan halus pada persendian, penderita dapat berteriak kesakitan. Serangan ulangan biasanya timbul 1-2 tahun berikutnya.dan berakhir dalam beberapa hari. Serangan tersebut menimbulkan rasa sakit pada persendian yang terkena arthitis dan tetap sakit bila ditekan di pinggiran sendi yang disertai nyeri, kemudian diikuti dengan peningkatan suhu badan. Meskipun serangan pertama terjadi pada ibu jari kaki, tetapi sendi-sendi yang lain seperti lutut, tumit, pergelangan kaki dan tangan juga merasa sakit (Diah Krisnatuti, 2001).
            Penderita hipertensi dan hiperkolesterolemia cenderung beresiko terkena hiperurisemia. Hal ini dikarenakan beberapa obat anti hipertensi, terutama thiazide diduga secara tidak langsung mempengaruhi metabolisme lemak yang pada akhirnya mengurangi pengeluaran asam urat (Kuntjoro, 1975) ( Diah Krisnatuti, 2001)

Diet Hiperurisemia
Gout atau asam urat adalah penyakit yang bersifat malignant dan penyakit gastrointestinal yang disertai dengan diare. Penyakit ini berpengaruh terhadap metabolisme purin. Batu asam urat terbentuk karena hiperurisemia, dehidrasi, atau nilai pH urin yang rendah (bersifat asam). Makanan yang mengandung purin tinggi, umumnya menghasilkan urin yang bersifat asam dan meningkatkan ekskresi asam urat melalu urin. Oleh sebab itu, di samping meningkatkan asupan cairan dan menghindari makanan yang mengandung purin tinggi, perlu diusahakan untuk meningkatkan pH urin.
Tujuan dari diet Batu Asam Urat ini adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimat serta menurunkan kadar asam urat dalam plasma darah dan meningkatkan pH urin menjadi 6,0-6,5.
Dalam menyusun diet, hendaknya memperhatikan kadar purin dalam bahan makanan dan daftar makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi, sisa asam tinggi, dan yang bersifat netral.
a.       Bahan makanan yang cenderung menghasilkan sisa basa tinggi :
Susu, susu asam, krim, minyak kelapa, kelapa, santan, semua jenis sayuran terutama bayam dan bit, semua jenis buah.
b.      Bahan makanan yang cenderung menghasilkan sisa asam tinggi :
Nasi, roti, makroni, spagheti, cereal, mie, cake, kue kering, daging, ikan, kerang, telur, keju, kacang-kacangan dan hasil olahannya, lemak hewan.
c.       Bahan makanan yang bersifat netral :
Jagung, tapioka, gula, sirup, madu, minyak goreng selain minyak kelapa, margarin, mentega, kopi dan teh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar